Definisi Dan Proses Pengelasan Serta Laba Dan Kerugiannya

Pernahkah Anda melihat atau mendengar bahkan melsayakannya sendiri suatu penkerjaan yg bekerjasama dengan logam atau umumnya besi dan baja. Kalau dalam teknik mesin terang ada yg namanya proses penyambungan, begitupun dalam teknik sipil yg membahas wacana penyambungan dalam struktur baja. Proses penyambungan sendiri sanggup kita lsayakan dengan beberapa metode, ada pengelasan, penyambungan dengan baut dan lain sbgnya. Tapi khusus kali ini aku akan membahas tentan proses penyambungan dengan pengelasan. Berikut ulasannya.

Definisi Pengelasan

Setiap dari kita yg merupakan orang teknik baik teknik mesin, teknik sipil, dan teknik lain-lainnya yg bekerjasama dengan penyambungan logam, niscaya akan mengetahui apa itu pengelasan. Tentu absurd bukan kalau kita melsayakan atau mempelajari wacana pengelasan namun kita didak mengetahui pengertian dari pengelasan itu sendiri. Secara umum pengelasan sanggup di artikan sbg penyambungan besi atau logam. Dalam ilmu teknik sendiri, definisi atau pengertian dari Pengelasan ialah proses penyambungan dua buah logam sejenis dengan cara memanaskan hingga suhu lebur tanpa atau dengan memakai bahan.-bahan. tambah hingga keduanya tersambung.

Sumber panas pengelasan

Ada tiga sumber panas dalam proses pengelasan pada umumnya yg sering digunakan, yaitu:

  1. Secara mekanik, contohnya dengan gesekan, pukulan, dan tekanan dari material yg akan disambung.
  2. Dengan energi listrik, contohnya melalui busur listrik, tahanan listrik, dan pancaran electron.
  3. Dengan gas, contohnya udara panas, argon, helium, dan hydrogen.

Proses-proses Pengelasan

Pemilihan jenis proses pengelasan tergantung pada konstruksi yg akan dilas, mutu yg ingin dicapai, bahan.-bahan. yg akan dilas, dan biaya. Umumnya proses pengelasan ialah fusi dan tekan. Proses fusi ialah dengan mencairkan setempat secara bersama antara material yg akan dilas dan bahan.-bahan. pengisi. Sedangkan proses tekan tidak memerlukan bahan.-bahan. pengisi.

Jenis-jenis Proses Pengelasan

Ada beberapa jenis proses pengelasan yg umumnya sanggup dipakai dalam proses penyambungan logam.

1. Pengelasan Tempa

Benda kerja yg akan disambung dipanaskan hingga temperature dibawah temperature cairnya dan kemudian dilsayakan penyambungan dengan tekanan/pukulan.
Contoh penerapan: penyambungan rantai, pipa, konstruksi mesin ringan,dan sbgnya.

2. Pengelasan Gas.

Benda kerja dipanaskan dengan memakai busur api yg dihasilkan oleh kombinasi gas-gas (gas alam, asetilen, oksigen-hidrogen, helium dan sbgnya). Contoh penerapan: tabung, pipa, konstruksi mesin.

3. Pengelasan Busur Listrik

Panas diperoleh dari loncatan bunga api listrik antara elektroda las (sekaligus berfungsi sbg bahan.-bahan. pengisi) dan benda kerja. Transformator las diharapkan untuk menghasilkanarus besar lengan berkuasa hingga 200 amper pada tegangan yg cukup rendah. Pada table berikut diberikan daftar besar lengan berkuasa arus yg diperlukan.

4. Las Tahanan Listrik

Pada prinsipnya panas ditimbulkan lantaran adanya tahanan listrik pada benda kerja. Kemudian sesudah penggalan dari benda kerja yg akan disambung pijar, dilsayakan penyambungan dengan ditekan. Penerapan pengelasan ini hanya pada benda kerja yg sanggup mengalirkan arus listrik dengan baik.

  • Jenis-jenis pengelasan dengan las tahanan listrik

Jenis pengelasan yg termasuk las tahanan listrik sangat banyak diantaranya:

  1. Las Titik ( spot welding). Elektroda pengalir arus listrik terbuat dari tembaga atau paduan Cu+Mo yg dibab dalamnya berongga untuk mengalirkan cairan pendingin. Las ini biasa dipakai untuk menyambung pelat-pelat yg tipis.
  2. Las Tumpul. Pengelasan dengan Las tumpul  dilsayakan dengan cara menyambungkan benda kerja kemudian dialiri arus listrik. Jenis material benda kerja harus sama, serta arus listrik yg dialirkan harus merata pada permukaan yg akan disambung.

 Jenis-jenis Sambungan Las

Adapun beberapa jenis sambungan las pada umumnya yaitu:

1. Sambungan Temu (butt joint)

Butt joint dipakai untuk plat-palt rata dan tiang-tiang. Kemampuan butt joint untuk bebab statis maupun dinamis , lebih tinggi kekuatannya dari pad ganjal fillet, tetapi las butt biayanya lebih tinggi. Kapasitas beban dinamis sanggup diperhitungkan dari kerapatan pengelasan dan pengerjaan finishing. Diagonal atau kemiringan pengelasan juga sanggup menambah kapsitas beban statis. Untuk tebal plat hingga 4 mm, tanpa dibentuk miring ujung-ujungnya, untuk tebal plat 5 mm s.d. 15 mm perlu dibentuk kampuh V ( bersudut V, 60 ) dan untuk tebal plat 10 mm s.d. 30 mm perlu dibentuk kampuh X, untuk tebal plat lebih besar lagi ujung-ujung plat dibentuk kampuh U dobel U.

2. Sambungan Tee (T joint)

Tee joint biasanya berbentuk kampuh datar. Kekuatannya lebih kecil disbanding dengan butt joint untuk beban dinamis, yg terkuat ialah dengan memakai kampuh rongga, kemudian kampuh datar, dan yg terlemah ialah dengan memakai kampuh lengkung. Tebal kampuh ( a ) untuk jenis sambungan ini ialah tinggi dari penampang segi tiga dari kampuh.

3.Sambungan Sudut (corner joint)

Jenis sambungan ini termasuk lemah lantaran Kekuatan dari sambungan ini lebih kecil dibanding dengan Tee joint. Hal ini disebabkan lantaran sambungannya terletak di sudut dimana beban bekerja lebih besar.

4.Sambungan Tumpang (Lap joint)

Sambungan yg satu ini merupakan jenis sambungan yg paling lemah dari semua sambungan las.

Keuntungan dan Kerugian Sambungan Las

Sambungan las mempunyai banyak manfaat dalam suatu pekerjaan, baik pekerjaan mesin, pekerjaan struktur baja dan lain-lain. Oleh alasannya ialah itu sambungan las akan mempunyai kualitas sesuai proses pengerjaannya, sehingga sambungan las mempunyai laba dan kelemahan. Adapun laba dan kerugian atau kelemahan sambungan las sbg berikut:

Keuntungan

Adapun laba dari sambungan las yaitu ibarat berikut:

  1. Konstruksi lebih ringan
  2. Untuk komponen yg kecil dan jumlah produksi sedikit, waktu produksi akan lebih singkat dan biaya lebih murah.
  3. Dapat menahan kebocoran
  4. Proses cepat untuk produksi masal.

Kerugian 

Selain laba sambungan las juga  memiliki keruguan sbg berikut:

  1. Untuk produksi masal biaya lebih tinggi.
  2. Kesulitan untuk mengetahui mutu las.
  3. Pengerjaannya memerlukan pengalaman khusus.
  4. Memerlukan pengetahuan wacana bahan.-bahan. yg akan dilas.

Demikian isu atau pembahasan dari aku mengenai Proses pengelasan dalam ilmu teknik sederhana/dasar. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: