Temperatur

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna


Panas & masbodoh suatu benda sanggup dirasakan dengan gampang dengan indra manusia. Namun, indra insan sangatlah relatif & terbatas. Sebagai teladan panasnya air mungkin dirasankan hangat oleh sebagian orang & sangat panas bagi sebagian orang lainnya. Di sisi lain indra insan tidak sanggup dipakai untuk panas yg ekstrem teladan suhu api, knalpot, dll. Oleha alasannya itu variabel temperatur diharapkan biar memudahkan untuk mengatakan seberapa panas / masbodoh sustu benda.

Satuan temperatur ada beberapa jenis ibarat farhenheit, celsius, reamur, & kelvin. Farhenheit biasa dipakai di negara-negara eropa & amerika. Celsius lebih umum dipakai oleh negara-negara lainnya. Reamur dahulu dipakai oleh negara perancis namun kini sudah beralih ke satuan lain. Kelvin yaitu satuan yg mingkin lebih gres dikenal dibandingkan satuan lainnya. Satuan kelvin merupakan satuan diktatorial dari temperatur & berkaitan eksklusif dengan energi kalor.

Temperatur (temperature) berbeda dengan kalor (heat). Kalor yaitu variabel energi yg berkaitan dengan temperatur. Semakin tinggi temperatur belum tentu mempunyai energi yg lebih tinggi. Sebaliknya temperatur yg rendah belum tentu mempunyai kalor yg rendah. Sebagai teladan jikalau ada sebutir peluru yg temperaturnya sangat tinggi, anggaplah 200 oC dengan air bak yg sangat besar yg temperaturnya 80 oC, manakah yg lebih tinggi kalornya?Tentu jawabannya yaitu air kolam. Kalor tidak hanya bergantung dari temperatur tapi juga bergantung dengan massanya.


Seiring dengan berkembangnya pengetahuan secara mikroskopis zat maka temperatur sanggup dianggap sebagai besarnya variabel energi kinetik suatu molekul. Secara teori jikalau benda / zat yg mempunyai temperatur lebih besar dari 0 K (- 273.15 oC) maka zat tersebut sesungguhnya bergerak energi kinetik molekul inilah yg meyebabkan temperaturnya naik & ditunjukkan dengan satuan Kelvin.

Subscribe to receive free email updates: