Konsep Drainase Berwawasan Lingkungan

I.PENDAHULUAN

Secara garis besar konsep drainaseyg ada dibagi menjadi :

(1) Drainase Konvensional dan :

(2) Konsep Eko Drainase. 

Dalam konsep drainase konvensional, seluruh air hujan yg jatuh ke disuatu wilayah harus secepat-cepatnyadibuang ke sungai dan seterusnyamengalir ke laut. Jika hal inidilsayakan pada semua  kawasan, akanmemunculkan banyak sekali masalah, baikdi daerah hulu, tengah, maupun hilir.
Latar belakang pemikiran eko drainase yaitu kerusakan lingkungan-perubahan.-bahan. tata guna lahan, banjir dan kekeringan terus berlangsung, kebutuhan air higienis meningkat pesat, penurunan muka air tanah drastis, perubahan.-bahan. iklim (peningkatan suhu udara, muka air maritim (rob) kelembaban udara menurun, dll), kesehatan masyarakat menurun (kualitas sanitasi tidak baik) dan masyarakat belum ikut serta dalam pengelolaan drainase.
Prinsip eko drainase yaitu memperbaiki kualitas air pada sistem drainase,
menurunkan beban drainase dan melibatkan masyarakat. Tingginya perkembangan penduduk mengakibatkan tingginya kebutuhan akan hunian besertasarana prasarana pendukungnya, padahal luas wilayah relatif tetap. Hal ini mengakibatkan tingginya alihfungsi ruang terbuka menjadi terbangun. Sehingga apabila terjadi hujan, selalu terdapat genangan. SubDaerah Aliran Sungai (Sub DAS) Watu belahan Hilir yaitu salah satu lokasi yg cukup diminati pengembanguntuk membangun perumahan. Tercatat di lokasi studi terjadi peningkatan jumlah lokasi genangandengan usang genangan dan tinggi genangan yg bervariasi. Di sisi lain belum ada penanganangenangan dengan pendekatan tata ruang air, sehingga tercipta penataan ruang daratan dengan memberikanruang yg semestinya bagi air untuk sanggup masuk secara maksimal ke dalam tanah melalui prosesinfiltrasi.
Genangan yaitu kejadian manakala tempat dipenuhiair lantaran tidak ada drainase yg mematusair tersebut keluar tempat (Sobirin,2007). Jadi, genangan
bekerjasama erat dengan resapan dan salurandrainase. Genangan didefinisikan sbg sekumpulanair yg berhenti mengalir di tempat-tempat ygbukan merupakan tubuh air.Genangan ditengarai oleh alasannya yaitu pengamatperkotaan dan lingkungan hidup, sbg salah satuakibat adanya konflik kepentingan dan kebutuhan antaramanusia dengan air. Konflik tersebut meliputikonflik antara ruang terbangun dengan ruang terbukahijau, konflik antara tata ruang bangunan dengan tataruang air, dan konflik antara penataan ruang denganpengelolaan sumber daya air.Konflik antara ruang terbangun dengan ruangterbuka hijau yaitu meningkatnya ruang terbangunmenyebabkan berkurangnya ruang terbuka hijau,yg pada karenanya mengakibatkan peningkatan aliranpermukaan dan berkurangnya air yg meresap kedalam tanah menjadi air tanah. Padahal bagi sebaborang, perubahan.-bahan. penggunaan lahan tidak terbangunmenjadi terbangun mengandung arti telah terjadi peningkatannilai ekonomi lahan.

II.DRAINASE RAMAH LINGKUNGAN

Drainase ramah lingkungan atauekodrainase menjadi konsep utama danmerupakan implementasi pemahamanbaru konsep ekohidraulik dalam bidangdrainase.Drainase ramah lingkungan didefinisikansbg upaya mengelola air kelebihandengan cara sebesar-besarnya diresapkanke dalam tanah secara alamiah ataumengalirkan ke sungai dengan tanpamelampaui kapasitas sungai sebelumnya.
Air kelebihan pada isu terkini hujan harusdikelola sedemikian sehingga tidakmengalir secepatnya ke sungai. Namundiusahakan meresap ke dalam tanah, gunameningkatkan kandungan air tanah untukcadangan pada isu terkini kemarau.Konsep ini sifatnya mutlak di daerahberiklim tropis dengan perbedaan musimhujan dan kemarau yg ekstrem sepertidi Indonesia.
Beberapa metode drainase ramahlingkungan yg sanggup digunakan diIndonesia, antara lain yaitu metode kolam konservasi, metode sumur resapan, metode river side polderdan metode pengembangan areal perlindunganair tanah (ground water protection area).  Metode kolam konservasi dilsayakandengan .membuat. kolam-kolam air,baik di perkotaan, permukiman,pertanian, atau perkebunan. Kolamkonservasi ini dibentuk untukmenampung air hujan terlebih dahulu,diresapkan dan sisanya dapatdialirkan ke sungai secara perlahan-lahan. Kolam konservasi sanggup dibuatdengan memanfaatkan daerah-daerahdengan topografi rendah, daerahdaerahbekas galian pasir atau galianmaterial lainnya, atau secara ekstradibuat dengan menggali suatu areperalatanau belahan tertentu.
Kolam konservasi sanggup dikembangkan menjadibak-bak permanen air hujan, khususnya didaerah dengan intensitas hujan yg rendah.Untuk areal pertanian dan perkebunan sudahmendesak, untuk segera direncanakan dandibuat parit (kolam) konservasi air hujan ygpenting untuk cadangan air isu terkini kemarau danmeningkatkan konservasi air hujan di daerahhulu, serta meningkatkan daya dukung ekologidaerah setempat.Konstruksi parit cukup sederhana, berupagalian tanah memanjang atau membujur dibeberapa tempat tanpa pasangan. Padaparit tersebut sekaligus bisa dijadikantempat budidaya ikan dan lain-lain.
Metode river side polder yaitu metodemenahan pemikiran air dengan mengelola/menahan air kelebihan (hujan) disepanjang bantaran sungai.Pembuatan polder pinggir sungai inidilsayakan dengan memperlebar bantaransungai di banyak sekali tempat secara selektifdi sepanjang sungai.Lokasi polder perlu dicari, sejauh mungkinpolder yg dikembangkan mendekatikondisi alamiah, dalam arti bukan polderdengan pintu-pintu hidraulik teknis dantanggul-tanggul lingkar hidraulis ygmahal. Pada ketika muka air naik (banjir),sebab air akan mengalir ke polder danakan keluar jikalau banjir reda, sehinggabanjir di belahan hilir sanggup dikurangi dankonservasi air terjaga.
Metode areal santunan air tanahdilsayakan dengan cara menetapkankawasan lindung untuk air tanah, dimana di tempat tersebut tidak bolehdibangun bangunan apa pun. Arealtersebut dikhususkan untukmeresapkan air hujan ke dalam tanah. Di banyak sekali tempat perlu sesegeramungkin dicari tempat-tempat ygcocok secara geologi dan ekologisbg areal untuk recharge danperlindungan air tanah sekaligussbg belahan penting darikomponen drainase kawasan.
Metode sumur resapan merupakan metodepraktis dengan cara .membuat. sumursumuruntuk mengalirkan air hujan ygjatuh pada atap perumahan atau kawasantertentu. Sumur resapan ini juga dapatdikembangkan pada areal olahraga danwisata. Konstruksi dan kedalaman sumurresapan diubahsuaikan dengan kondisilapisan tanah setempat. Teknologi sumur resapan di lahan usahatani rawan kekeringan belum begitubanyak dikembangkan. Hal ini karenaselama ini sumur resapan lebih banyakdikembangkan di daerah tangkapan airberbukit yg merupakan salah satubab aktivitas dari programpenghijauan. Selain itu selama ini sumurresapan juga banyak dikembangkan diperumahan/pemukiman. Dengan sumur resapan maka aliranpermukaan atau air hujan disiasati agarmasuk kedalam sumur. Air tertampungakan diresapkan pelan-pelan sebanyakmungkin kelapisan aquifer awal selamamusim penghujan dan akan menjaditabungan air dibawah tanah yg cukuppotensial untuk dimanfaatkan kembalipada isu terkini kemarau. Perlu dicatat bahwa sumur resapan inihanya dikhususkan untuk air hujan,sehingga masyarakat harus mendapatkanpemahaman mendetail untuk tidakmemasukkan air limbah rumah tangganyake sumur resapan tersebut.
Konflik antara tata ruang bangunan dengan tataruang air yaitu terisinya suatu ruang untuk bangunanharus diikuti dengan penataan arah pemikiran air. Air selalumengalir ke tempat yg lebih rendah. Makapada ketika mendirikan bangunan, harus selalu dibuatkanpengarah pemikiran menuju tubuh air. Sehingga airyg jatuh di atas permukaan yg terbangun, terarahjalannya menuju tubuh air, dan tidak mencari jalansendiri atau bahkan berkumpul di luar tubuh air. Jadimenata ruang untuk pendirian bangunan harus satupaket dengan menata ruang untuk jalannya air di sekitarrencana bangunan dimaksud.
Konflik antara penataan ruang dengan pengelolaansumber daya air yaitu penataan ruang lebihcenderung direncanakan dengan pendekatan wilayahadministrasi. Sedangkan pengelolaan sumber dayaair dilsayakan dengan pendekatan wilayah sungai ataumelalui unit daerah pemikiran sungai. Disamping itu, konfliktersebut menygkut konservasi sumber dayaair dalam pengelolaan sumber daya air dan kawasanbudidaya dalam penataan ruang. Di satu sisi untukmemenuhi aspek konservasi sumber daya air adalahbagaimana bisa menahan pemikiran permukaan (run off)yg sebesar-besarnya dan memberi kesempatan selama-lamanya air untuk masuk ke dalam tanah (infiltrasi).Di sisi lain yaitu adanya tempat budidayadalam penataan ruang, yg biasanya berada padakawasan konservasi.Tidak ada pembangunan yg tidak menggunakanruang. Pembangunan gedung, jalan, saluran, dansemua bentuk pembangunan fisik lainnya selalumenggunakan ruang. Oleh lantaran itu, pembangunanselalu menjadi kambing hitam bagi alasannya yaitu orangatas terjadinya genangan. Makara pembangunan di saturuang tertentu menimbulkan genangan di ruangyg lain.
Menata ruang daratan dengan memperlihatkan tempatyg semestinya bagi air untuk sanggup masuk secaramaksimal ke dalam tanah melalui proses infiltrasiadalah upaya menata ruang air.Dengan demikiankapasitas limpasan (run off) air menjadi minimal danberdampak pada konservasi air tanah. Selain itu, hallain yg harus dipertimbangkan dalam tata ruangair yaitu dengan memahami bahwa air selalu mengalirke tempat yg lebih rendah dan air membutuhkanjalan atau tempat untuk mengalir, baik melaluisistem alami berupa sungai, maupun sistem buatanberupa susukan buatan.Rachmat Fajar Lubis dalam Majalah Inovasi OnlineISSN: 0917-8376 Vol. 7 XVIII Juni 2006, menulisbahwa Air merupakan salah satu parameter kendalidalam tata ruang. Pengembangan tata ruang sangatberdampak terhadap siklus air yg ada di suatuwilayah sungai. Siklus air tersebut maksudnya adalahsiklus hidrologi, yaitu siklus keseimbangan antara airhujan, air permukaan, dan air bawah tanah (air tanah).Air yg harusnya meresap sbg infltrasi dan menjadiimbuhan bagi air tanah bila terhalang akan berakibatmeningkatnya pemikiran permukaan dan menyebabkangenangan air bila tidak diarahkan masuk kebadan air.
Perkembangan suatu kota biasanya ditandai denganindikator pertumbuhan penduduk yg tinggi,akibat semakin tingginya minat penduduk untuk bisabekerja dan bertempat tinggal di kota tersebut, sehinggaarus urbanisasi semakin meningkat. Peningkatanjumlah penduduk biasanya diikuti dengan tuntutanpenyediaan sarana dan prasarananya. Konsekuensilogis dari rantai perkembangan kota ini adalahterjadinya perubahan.-bahan. fungsi guna lahan atau alih fungsilahan. Pengalihan fungsi lahan di perkotaan cenderungke arah penutupan lahan dengan bahan.-bahan.-bahan.-bahan.yg tidak tembus air (impervious) menyerupai semendan aspal, sehingga menimbulkan terganggunya keseimbanganhidrologi. Kondisi menyerupai ini akan semakinparah apabila kapasitas susukan drainase ygdiharapkan bisa membawa air ke sungai tidakmencukupi, sehingga menimbulkan genangan di tempat-tempat tertentu yg apabila dibiarkan akan semakinmeluas dan menimbulkan kerusakan fungsiprasarana kota lainnya.
Drainase merupakan suatu sistem yg dibuatuntuk menangani problem kelebihan air, baik ygberada di atas maupun di bawah permukaan. Drainasebukan satu-satunya metode untuk mengatasigenangan, namun dengan kondisi sistem drainaseyg baik, sanggup mengurangi imbas jelek akibatkelebihan air pada permukaan tanah.

III.PENUTUP

Teknologi drainase yaitu metode drainase ataumetode mengelola kelebihan air di semoga tidakmenggenang dan menimbulkan imbas lanjutan.Kondisi drainase di lokasi studi dititikberatkansampai dengan susukan drainase pengumpul danpembawa, tanpa perhitungan detail kapasitas saluran.
Genangan air hujan atau banjir sanggup menghambat aktifitas kita dan menimbulkan banyak kerugian.Setelah air turun dari langit sbg air hujan, terus air hujan eksklusif masuk/meresap ke dalam tanah, masuk ke selokan, kemudian ke sungai kecil, ke sungai besar, kemudian ke laut. Sayg juga kalau semua air hujan kita biarkan mengalir ke maritim dan tidak bisa digunakan. Padahal kalau isu terkini kemarau kita sering kesulitan mendapat air tanah.
Drainase yg lebih berwawasan lingkungan, artinya, kita berusaha semoga air hujan tidak eksklusif kembali ke laut, melainkan kita resapkan eksklusif ke dalam tanah, atau kita simpan sbg cadangan, gres sisanya kita alirkan. Ini yaitu salah satu cara yg sanggup kita lsayakan supaya air hujan tidak terbuang sia-sia ke sungai kemudian ke laut. Kita bisa memanen air hujan. Air hujan yg dikumpulkan dari atap rumah bisa eksklusif dimasukkan ke dalam tangki air.

Subscribe to receive free email updates: