Jenis Menurut Bahan Bangunan
Bersederhana/dasar bahan.-bahan. bangunannya sendiri jembatan sanggup dikelompokkan sbg berikut :Jembatan kayu
Jembatan kayu merupakan jembatan sederhana yg mempunyai panjang relatif pendek dengan beban yg diterima relatif ringan. Meskipun pembuatannya memakai bahan.-bahan. utama kayu, struktur dalam perencanaan atau pembuatannya harus memperhatikan dan mempertimbangkan ilmu gaya (mekanika).Jembatan pasangan kerikil dan kerikil bata
Jembatan pasangan kerikil dan bata merupakan jembatan yg konstruksi utamanya terbuat dari kerikil dan bata. Untuk .membuat. jembatan dengan kerikil dan bata umumnya konstruksi jembatan harus dibentuk melengkung. Seiring perkembangan jaman jembatan ini sudah tidak digunakan lagi.Jembatan beton bertulang dan jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge)
Jembatan dengan beton bertulang pada umumnya hanya digunakan untuk bentang jembatan yg pendek. Untuk bentang yg panjang seiring dengan perkembangan jaman ditemukan beton prategang. Dengan beton prategang bentang jembatan yg panjang sanggup dibentuk dengan mudah.
Jembatan baja
Jembatan baja pada umumnya digunakan untuk jembatan dengan bentang yg panjang dengan beban yg diterima cukup besar. Seperti halnya beton prategang, penggunaan jembatan baja banyak digunakan dan bentuknya lebih bervariasi, alasannya dengan jembatan baja bentang yg panjang biayanya lebih ekonomis.Jembatan komposit
Jembatan komposit merupakan perpaduan antara dua bahan.-bahan. yg sama atau berbeda dengan memanfaatkan sifat menguntungkan dari masing –masing bahan.-bahan. tersebut, sehingga kombinasinya akan menghasilkan elemen struktur yg lebih efisien.Jenis Jembatan Menurut Fungsi
Ditinjau dari fungsinya maka jembatan sanggup dibedakan menjadi :Jembatan jalan raya (highway bridge)
Jembatan yg direncanakan untuk memikul beban kemudian lintas kendaraan baik kendaraan berat maupun ringan. Jembatan jalan raya ini menghubungkan antara jalan satu ke jalan lainnya.Jembatan penyeberangan (foot bridge)
Jembatan yg digunakan untuk penyeberangan jalan. Fungsi dari jembatan ini yaitu untuk memperlihatkan ketertiban pada jalan yg dilewati jembatan penyeberangan tersebut dan memperlihatkan keamanan serta mengurangi faktor kecelakaan bagi penyeberang jalan.Jembatan kereta api (railway bridge)
Jembatan yg dirancang khusus untuk sanggup dilintasi kereta api. Perencanaan jembatan ini dari jalan rel kereta api, ruang bebas jembatan, hingga beban yg diterima oleh jembatan diubahsuaikan dengan kereta api yg melewati jembatan tersebut.Jembatan darurat
Jembatan darurat ialah jembatan yg direncanakan dan dibentuk untuk kepentingan darurat dan biasanya dibentuk hanya sementara. Umumnya jembatan darurat dibentuk pada dikala pembuatan jembatan gres dimana jembatan usang harus dilsayakan pembongkaran, dan jembatan darurat sanggup dibongkar sehabis jembatan gres sanggup berfungsi.Jenis Jembatan Menurut Sistem Struktur
Ditinjau dari sistem strukturnya maka jembatan sanggup dibedakan menjadi sbg berikut :Jembatan lengkung (arch bridge)
Pelengkung ialah bentuk struktur non linier yg mempunyai kemampuan sangat tinggi terhadap respon momen lengkung. Yang membedakan bentuk pelengkung dengan bentuk – bentuk lainnya ialah bahwa kedua perletakan ujungnya berupa sendi sehingga pada perletakan tidak diijinkan adanya pergerakan kearah horisontal. Bentuk Jembatan lengkung hanya bisa digunakan apabila tanah pendukung besar lengan berkuasa dan stabil. Jembatan tipe lengkung lebih efisien digunakan untuk jembatan dengan panjang bentang 100 – 300 meter.Jembatan gelagar (beam bridge)
Jembatan bentuk gelagar terdiri lebih dari satu gelagar tunggal yg terbuat dari beton, baja atau beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai dengan memakai diafragma, dan umumnya menyatu secara ksaya dengan pelat yg merupakan lantai kemudian lintas. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang bentang 5 – 40 meter.Jembatan cable-stayed
Jembatan cable-stayed memakai kabel sbg elemen pemikul lantai kemudian lintas. Pada cable-stayed kabel pribadi ditumpu oleh tower. Jembatan cable-stayed merupakan gelagar menerus dengan tower satu atau lebih yg terpasang diatas pilar – pilar jembatan ditengah bentang. Jembatan cable-stayed mempunyai titik sentra massa yg relatif rendah posisinya sehingga jembatan tipe ini sangat baik digunakan pada kawasan dengan resiko gempa dan digunakan untuk variasi panjang bentang 100 - 600 meter.Jembatan gantung (suspension bridge)
Sistem struktur sederhana/dasar jembatan gantung berupa kabel utama (main cable) yg memikul kabel gantung (suspension bridge). Lantai kemudian lintas jembatan biasanya tidak terhubungkan pribadi dengan pilar, alasannya prinsip pemikulan gelagar terletak pada kabel. Apabila terjadi beban angina dengan intensitas tinggi jembatan sanggup ditutup dan arus kemudian lintas dihentikan. Hal ini untuk mencegah sulitnya mengemudi kendaraan dalam goygan yg tinggi. Pemasangan gelagar jembatan gantung dilaksanakan sehabis sistem kabel terpasang, dan kabel sekaligus merupakan belahan dari struktur launching jembatan. Jembatan ini umumnya digunakan untuk panjang bentang hingga 1400 meter.Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge)
Jembatan beton prategang merupakan suatu perkembangan mutakhir dari bahan.-bahan. beton. Pada Jembatan beton prategang diberikan gaya prategang awal yg dimaksudkan untuk mengimbangi tegangan yg terjadi akhir beban. Jembatan beton prategang sanggup dilaksanakan dengan dua sistem yaitu post tensioning dan pre tensioning. Pada sistem post tensioning tendon prategang ditempatkan di dalam duct sehabis beton mengeras dan transfer gaya prategang dari tendon pada beton dilsayakan dengan penjangkaran di ujung gelagar. Pada pre tensioning beton dituang mengelilingi tendon prategang yg sudah ditegangkan terlebih dahulu dan transfer gaya prategang terealisasi alasannya adanya ikatan antara beton dengan tendon. Jembatan beton prategang sangat efisien alasannya analisa penampang bersederhana/dasarkan penampang utuh. Jembatan jenis ini digunakan untuk variasi bentang jembatan 20 - 40 meter.Jembatan rangka (truss bridge)
Jembatan rangka umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk sederhana/dasar berupa segitiga. Elemen rangka dianggap bersendi pada kedua ujungnya sehingga setiap batang hanya mendapatkan gaya aksial tekan atau tarik saja. Jembatan rangka merupakan salah satu jembatan tertua dan sanggup dibentuk dalam bermacam-macam variasi bentuk, sbg gelagar sederhana, lengkung atau kantilever. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang bentang 50 – 100 meter.Jembatan box girder
Jembatan box girder umumnya terbuat dari baja atau beton konvensional maupun prategang. box girder terutama digunakan sbg gelagar jembatan, dan sanggup dikombinasikan dengan sistem jembatan gantung, cable-stayed maupun bentuk pelengkung. Manfaat utama dari box girder ialah momen inersia yg tinggi dalam kombinasi dengan berat sendiri yg relatif ringan alasannya adanya rongga ditengah penampang. box girder sanggup diproduksi dalam banyak sekali bentuk, tetapi bentuk trapesium ialah yg paling banyak digunakan. Rongga di tengah box memungkinkan pemasangan tendon prategang diluar penampang beton. Jenis gelagar ini biasanya digunakan sbg belahan dari gelagar segmental, yg kemudian disatukan dengan sistem prategang post tensioning. Analisa full prestressing suatu desain dimana pada penampang tidak diperkenankan adanya gaya tarik, menjamin kontinuitas dari gelagar pada pertemuan segmen. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang bentang 20 – 40 meter.Demikian Tulisan aku ihwal jenis-jenis sederhana/dasar jembatan secara umum dalam teknik sipil. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Atikel Terkait:
METODOLOGI DAN PELAKSANAAN DARI PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN
DEFINISI JEMBATAN DAN BAGIAN-BAGIANNYA
Follow My Instagram