Definisi atau Pengertian umum Gerusan (scouring)
Pada Jembatan, gerusan sering terjadi pada pilar jembatan. Secara umum Adanya gerusan sanggup menjadi problem yg sanggup membahayakan kestabilan struktur jembatan atau pun bangunan air lainnya. Jika didefinisikan secara umum, Gerusan (scouring) merupakan suatu proses alamiah yg terjadi di sungai sbg akhir imbas morfologi sungai (dapat berupa tikungan atau pecahan penyempitan fatwa sungai) atau adanya bangunan air ( hydraulic structur) seperti: jembatan, bendung, pintu air, dan lain-lain. Morfologi sungai merupakan salah satu faktor yg memilih dalam proses terjadinya gerusan, hal ini disebabkan fatwa kanal terbuka memiliki permukaan bebas (free surface). Kondisi fatwa kanal terbuka bersederhana/dasarkan pada kedudukan permukaan bebasnya cenderung berubah sesuai waktu dan ruang, disamping itu ada kekerabatan ketergantungan antara kedalaman aliran, debit air, kemiringan sederhana/dasar kanal dan permukaan kanal bebas itu sendiri.Laursen (1952) dalam Hanwar (1999:4) mendefinisikan gerusan sbg pembesaran dari suatu fatwa yg disertai pemindahan material melalui agresi gerakan fluida. Gerusan lokal (local scouring) terjadi pada suatu kecepatan fatwa di mana sedimen yg dingkut lebih besar dari sedimen yg disuplai. Menurut Laursen (1952) dalam Sucipto (2004:34), sifat alami gerusan memiliki fenomena sbg berikut :
- Besar gerusan akan sama selisihnya antara jumlah material yg diangkut keluar kawasan gerusan dengan jumlah material yg diangkut masuk ke dalam kawasan gerusan.
- Besar gerusan akan berkurang apabila penampang lembap di kawasan gerusan bertambah (misal lantaran erosi). Untuk kondisi fatwa bergerak akan terjadi suatu keadaan gerusan yg disebut gerusan batas, besarnya akan asimtotik terhadap waktu.
Pengertian Scouring Pada Jembatan
Jembatan merupakan suatu struktur yg meneruskan jalan melewati suatu rintangan dibawahnya yag sanggup berupa sungai,jalan,selat maupun jurang. Pada jembatan yg dibawahnya terdapat arus air dengan bentang yg relatif lebar, umumnya memerlukan struktur pilar untuk menopangnya. Pilar yg ditanam pada sederhana/dasar sungai memerlukan kriteria disain sedemikian sehingga bila sederhana/dasar kanal disekitar pilar jembatan tersebut tergerus, maka gerusan tersebut tidak mencapai kedalaman yg membahayakan kestabilan pilar.Saluran yg dijumpai di alam memiliki beberapa aneka macam macam morfologi sungai yaitu, sungai lurus, sungai dengan tikungan, dan sungai yg menganyam. Sungai lurus terjadi pada kawasan yg belum stabil dan untuk menyalurkan energinya sungai ini akan memperpanjang fatwa dan membentuk meander memperpanjang fatwa dan membentuk meander . Sungai dengan tikungan sanggup terjadi pada kawasan aluvial atau tanah keras. Sudut tikungan yg dibuat sanggup aneka macam berbagai macam, contohnya 90° atau 180°. Tipe sungai dengan tikungan pada umumnya diakibatkan lantaran adanya perjuangan sungai untuk mencapai
Sungai yg menganyam biasanya terjadi pada kawasan yg terjal dengan butiran seragam dan memiliki alur yg berpindah - pindah. Kaprikornus setiap musim, sungai ini sanggup berubah bentuk. Terdapat aneka macam berbagai macam jenis pilar yg dipakai sbg penyalur beban jembatan. Pemilihan jenis pilar umumnya ditentukan dari analisis kekuatan analisis ekonomi, analisis lingkungan.
Pada kenyataannya banyak terdapat keruntuhan pada jembatan. Hal tersebut disebabkan oleh aneka macam faktor antara lain yaitu:
- Beban yg dipikul jembatan melebihi batas maksimum yg telah ditentukan.
- Bencana alam menyerupai gempa, erosi, banjir dan lain-lain.
- Perubahan.-bahan. morfologi sungai akhir adanya bangunan dalam perjuangan sungai untuk mencapai kestabilan. Salah satu fenomena yg terjadi ialah gerusan lokal (local scouring).
Tujuan Mengetahui Scouring Pada Jembatan
Dengan mengetahui fenomena scouring maka perencana sanggup melsayakan pemeriksaan terhadap kanal sehingga sanggup ditentukan letak , posisi ,kedalaman dan tipe pilar maupun abutemen sehingga keanehan dan kegagalan pada jembatan yg disebabkan scouring sanggup dihindarkan. Apabila bangunan sudah beridiri maka sanggup dibuatkan pengaman untuk mereduksi imbas scouring tersebut semoga kekuatan struktur jembatan secara keseluruhan tetap mantap.Jenis - Jenis Scouring
Gerusan ialah proses semakin dalamnya sederhana/dasar sungai lantaran interaksi antara fatwa dengan sederhana/dasar sungai. Scouring sanggup diklasifikasikan menjadi:Gerusan umum (general scour)
Gerusan umum ini merupakan suatu proses alami yg terjadi pada sungai sehingga akan menjadikan degradasi sederhana/dasar. Gerusan Umum disebabkan oleh energi dari fatwa air.Gerusan akhir penyempitan di alur sungai (contraction scour)
Gerusan lokal (local scour)
Gerusan lokal ini pada umumnya diakibatkan oleh adanya bangunan air, misal, tiang atau pilar jembatan. Gerusan local disebabkan oleh sistem pusaran air (vortex system) lantaran adanya gangguan desain fatwa akhir rintangan.Ada dua aneka macam macam gerusan lokal, yaitu :
Clear water scour
Pergerakan sedimen hanya terjadi pada sekitar pilar. Ada dua aneka macam macam:- Gerusan lokal tidak terjadi dan proses transportasi sedimen tidak terjadi.
- Gerusan lokal terjadi menerus dan proses transportasi sedimen tidak terjadi.
Live bed scour
Terjadi lantaran adanya perpindahan sedimen. Yaitu jika:Gerusan terlokalisir terjadi lantaran adanya penyempitan penampang sungai oleh adanya penempatan bangunan hidraulika.
Gerusan Total (Total Scour)
Merupakan kombinasi antara gerusan lokal (local scour) dan gerusan umum (general scour). Bisa juga kombinasi antara gerusan lokal, gerusan umum dan gerusan terlokalisir (localized scour/ constriction scour).Bersederhana/dasarkan pengamatan perihal analisa ini, maka tipe scouring yg terjadi pada struktur bawah jembatan sanggup dibedakan menjadi:
- Gerusan yg terjadi pada pilar yg terletak pada kanal lurus ialah gerusan local.
- Gerusan yg terjadi pada pilar yg terletak pada pecahan tikungan kanal ialah gerusan local ditambah dengan gerusan umum akhir tikungan saluran.
- Gerusan yg terjadi pada abutmen jembatan ialah gerusan total, yaitu kombinasi antara gerusan local, gerusan umum dan gerusan penyempitan
Proses Terjadinya Scouring
Pada Abutemen dan Pilar
Gerusan akhir fatwa air mengakibatkan abrasi dan degradasi di sekitar bukaan jalan air (water way openning) suatu jembatan. Degradasi ini berlangsung secara terus menerus sampai dicapai keseimbangan antara suplai dan angkutan sedimen yg saling memperbaiki.Apabila suplai sedimen dari hulu berkurang atau jumlah angkutan sedimen lebih besar daripada suplai sedimen, maka sanggup mengakibatkan terjadinya kesenjangan yg begitu menyolok antara degradasi dan agradasi di lokasi sederhana/dasar jalan air jembatan. Sehingga lubang gerusan (scour hole) pada abutmen maupun pilar jembatan akan lebih dalam bila tidak terdapat atau kurangnya suplai sedimen.
Demikian juga apabila tidak terdapat bangunan pengendali gerusan di sekitar abutmen ataupun pilar, maka dalamnya gerusan tidak sanggup direduksi, se-hingga kedalaman gerusan sanggup mencapai maksimum. Hal ini sanggup mengakibatkan rusaknya abutmen maupun pilar jembatan.
Pada Abutemen
Menurut Yulistianto dkk. (1998), Gerusan yg terjadi di sekitar abutmen jembatan ialah akhir sistem pusaran (vortex system) yg timbul lantaran fatwa dirintangi oleh bangunan tersebut. Sistem pusaran yg mengakibatkan lubang gerusan (scour hole), berawal dari sebelah hulu abutmen yaitu pada ketika mulai timbul komponen fatwa dengan arah fatwa ke bawah, lantaran fatwa yg tiba dari hulu dihalangi oleh abutmen, maka fatwa akan berubah arah menjadi arah vertikal menuju sederhana/dasar kanal dan lantaran berbelok arah menuju depan abutmen selanjutnya diteruskan ke hilir.Aliran arah vertikal ini akan terus menuju sederhana/dasar yg selanjutnya akan membentuk pusaran. Di erat sederhana/dasar kanal komponen fatwa berbalik arah vertikal ke atas, insiden ini diikuti dengan terbawanya material sederhana/dasar sehingga terbentuk fatwa spiral yg akan mengakibatkan gerusan sederhana/dasar. Hal ini akan terus berlanjut sampai tercapai keseimbangan.
Demikianlah Informasi teknik sipil yg sanggup aku bagikan mengenai Gerusan atau scouring pada Jembatan. Semoga bermanfaat.