Apakah penggunaan sistem pendingin termoelektrik (TEC) sanggup dipakai untuk keperluan tertentu?
Pertanyaaan ini sering diajukan untuk mengetahui bahwa apakah suatu permasalah pendingin sanggup diselesaikan dengan menggunakan modul TEC. Permasalahan tersebut majemuk seperti: pendingin ruangan dengan ukuran tertentu, pendinginan box, pendinginan kawasan ikan & lain-lain. Dengan pertanyaan singkat yg minim info maka pertanyaan ini tidak bisa, dijawab. Kenapa?
Dalam merancang sistem pendinginan maka ada beberap tahap yg perlu dilakukan yaitu:
Mengetahui kondisi lingkungan, kondisi objek yg diinginkan, bahan2 batas antara objek & lingkungan. Misalnya tujuannya yakni mendinginkan ruangan, maka kondisi lingkungan sekitar menyerupai temperatur, kelembaban & lain-lainnya perlu diketahui. Untuk bangunan lebih kompleks sebab info arah hadap dinding & letak lintang bangunan diperlukan. Kondisi objek yg diinginkan setidaknya yakni temperatur yg ingin dicapai di objek bila sistem pendingin diaplikasikan, menyerupai ruang freezer harus mencapai -20 oC. Bahan batas antara lingkungan & objek yaitu bahan2 dinding, atap, & ganjal sehingga sanggup diperkirakan nilai sifat termal bahan2 tersebut.
Menghitung beban pendinginan yg harus diatasi oleh sistem pendingin. Secara umum perhitungan beban terdiri dari beban eksternal, internal, & ventlasi/inflitrasi. Ada aneka macam macam metode perhitungan beban pendinginan pada bangunan/zona seperti: CLTD/CLF, TETD, & simulasi dengan perangkat lunak tertetntu. Untuk masalah non bangunan sanggup dipakai prinsip-prinsip perpindahan kalor yg berhu.bungan dengan kasusnya.
Setelah beban pendinginan diketahui maka langkah selanjutnya yakni pemilihan sistem pendinginan yg akan digunakan. Biasanya untuk pennggunaan TEC hanya cocok untuk beban pendinginan yg kecil (hingga 20 W termal). Untuk beban pendinginan besar sistem refrigerasi kompresi (SRKU) jauh lebih unggul dalam hal konsumsi energi. Hal ini mengatakan bahwa TEC tidak cocok dipakai untuk sistem pendingin ruangan. Namun, bila sudah ditemukan material termoelektrik yg mempunyai kinerja yg tinggi, mungkin hal ini sanggup menjadi alternatif sistem pendingin.
Pengadaan komponen & konstruksi sistem pendingin. Jika telah dipilah sitem pendingin yg akan dipakai maka pemilihan komponen perlu diadaptasi dengan beban pendinginan yg telah dihitung. Sebagai teladan bila telah dipilah dengan TEC maka jenis TEC, heatsink/waterblock, DC power supply, dll perlu disiapkan. Sebaliknya bila SRKU yg telah dipilah maka jenis kompresor, kondenser, katup ekspansi, evaporator, jenis refrigeran komponen perhiasan lainnya perlu disiapkan. Setelah itu barulah sistem pendingin sanggup dibentuk sesuai dengan rancangan.
Selanjutnya yakni ujicoba sistem untuk diterapkan pada masalah yg dihadapi. Jika masih gagal / tidak sesuai dengan impian maka perlu diperbaiki sistemnya.
Apakah tanpa melaksanakan langkah-langkah maka sistem pendingin tidak sanggup dibuat?
Bisa saja, namun dengan cara trial error. Tanpa pengalaman yg cukup cara ini akan mengalami banyak kegagalan sehingga objek tidak sedingin yg diinginkan / bahkan tidak hambar sama sekali.