Diagram P-H (Tekanan Vs Entalpi)

Oleh: Tri Ayodha Ajiwiguna 

Diagram P-h merupakan diagram dengan sumbu x pertanda enthalpy (h) & & sumbu y mengatakan Tekanan (P). Seperti terlihat dalam gambar 1 (klik gambar untuk perbesar), selain dua besaran tersebut terdapat garis-garis (kurva) lain yaitu suhu, entropi, & volume spesifik. Garis-garis tersebut menkamukan bahwa titik-titik yg berada dalam garis yg sama mempunyai besar yg sama. Sebagai tumpuan dalam gambar, garis biru mengatakan garis suhu 300 derajat celcius, maka sepanjang garis tersebut bersuhu 300 derajat celcius. Begitu juga dengan garis-garis yg lain.

Gambar 1

Selain garis-garis besaran terebut diatas, terdapat pula kubah saturasi (ditunjukkan dengan garis merah). Kubah ini merupakan kubah yg mengatakan fasa zat. Didalam kubah merupakan kawasan dimana fasa dari zat berupa adonan gas & cair.

Di bab kanan terdapat garis saturasi gas (gas jenuh). Di garis ini zat dalam keadaan sempurna jenuh gas. Jika sedikit saja ke kiri maka sudah ada bab yg mencair & kalau sedikit saja ke kanan maka sudah terjadi superheated. Superheated adalah keadaan dimana pada ketika suatu zat yg sudah dalam keadaan gas jenuh, kemudian mengalami kenaikan suhu.


Di bab kiri terdapat garis saturasi cair (Cair jenuh). Di garis ini zat dalam keadaan sempurna cair jenuh. Jika sedikit saja ke kanan maka sebagian zat akan menguap menjadi gas & sedikit saja ke kiri maka zat akan menjadi keadaan subcooled. Subcooled adalah keadaan pada ketika suatu zat yg sudah menjadi cair jenuh kemudian mengalami penurunan suhu.

Untuk lebih jelasnya sanggup dilihat garis hijau dengan arah ke kanan. Garis tersebut dimulai dari sebelah kiri kubah / dengan kata lain awalnya zat dalam keadaan subcooled.

Proses 1 ke 2, zat dalam keadaan subcooled tersebut mendapatkan kalor sehingga terjadi keniakan suhu hingga zat menjadi saturasi cair. Enthalpy pada zat tersebut naik. Pada titik 2 zat dalam keadaan saturasi cair.

2 ke 3, Zat tersebut mendapatkan kalor akhirnya enthalpy naik. Dalam tahap ini kalor yg diterima tidak mengubah suhu zat, melainkan merubah fasa menjadi gas. Zat yg tadinya berupa saturasi cair mulai bermetamorfosis gas (menguap). Antara titik 2 & titik 3 berfasa campuran. Semakin erat dengan titik 3 semakin banyak zat yg berfasa gas. Sebaliknya semakin erat dengan titik 2, semakin banyak zat yg berfasa cair. Di titik 3 keadaan zat menjadi saturasi gas (gas jenuh) di mana semua zat berfasa gas.

Proses 3 ke 4, Setelah berfasa saturasi gas, zat tersebut mendapatkan kalor akbatnya entalphy terus naik. Pada proses ini terjadi kenaikan suhu sehingga zat menjadi keadaan superheated.

Proses 1-->;2-->;3-->4 terjadi pada tekanan (P) yg sama. Dalam diagram P-h ini juga sanggup menggambarkan proses-proses lain sehingga diketahui besaran-besaran yg ada pada proses tersebut.

Untuk setiap zat mempunyai diagram P-h masing-masing. Biasanya diagram P-h dipakai untuk sistem thermodnamika ibarat sistem rankin, sistem refigerasi & lain-lain.

Subscribe to receive free email updates: