Pengujian Tanah Di Laboratorium


   Pengujian tanah di laboratorium dilsayakan terhadap semua contoh. tanah yg diperoleh dari lapangan berupa contoh. tanah terganggu dan contoh. tanah tidak terganggu. Pengujian-pengujian yg dilsayakan bertujuan untuk memperoleh data dan isu parameter sifat fisik maupun sifat mekanika tanah, selanjutnya parameter-parameter tersebut akan dipakai sbg bahan.-bahan. analisis dan pertimbangan dalam perencanaan dan desain tipe penanganan longsoran.
Pengujian-pengujian laboratorium dilsayakan memakai akomodasi Laboratorium Geologi Teknik Jurusan Geologi Pertambangan Sekolah Menengah kejuruan Negeri 3 Jayapura. Adapun jenis-jenis pengujian yg telah dilsayakan meliputi:
  • Pemeriksaan kadar air tanah orisinil (SNI 1965-1990-F);
  •  Pemeriksaan berat jenis (SNI 1964-1990);
  •  Pemeriksaan densitas tanah;
  • Penentuan pembagian terstruktur mengenai tanah (SNI 1965-1990-F, SNI 1967-1990-F, SNI 1966-1990-F, AASHTO T88-81); dan
  • Pemeriksaan besar lengan berkuasa geser pribadi (SNI 03-2813-1992, ASTM D 3080-90).
Uraian tujuan, metode, perperalatanan dan cara perhitungan dari masing-masing jenis pengujian sbg berikut:

1.        Pengujian Kadar Air Tanah Asli

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan air yg terdapat di dalam pori-pori suatu contoh.. Prinsipnya yaitu kadar air tanah sanggup ditentukan dari perbandingan antara berat air yg terkandung dalam pori-pori butir tanah dengan berat butir tanah itu sendiri sehabis dikeringkan pada kondisi standar.
Benda uji yg dibutuhkan untuk investigasi kadar air tanah tergantung pada ukuran butir maximum dari contoh. yg diperiksa sebagaimana tersaji pada tabel 6.

Tabel 6. Jumlah benda uji kadar air tanah
Ukuran Butiran Maximum
Jumlah Benda uji maximum
3/4"
Lewat saringan nomor 10
Lewat saringan nomor 40
1000 gr
100 gr
10 gr

Perperalatanan yg dipakai untuk pengujian terdiri dari oven yg dilengkapi thermostat, krus atau cawan alumunium, dan timbangan dengan ketelitian  0,001 gram. Adapun mekanisme kerja pengujian kadar air tanah orisinil sbg berikut:
a.     Benda uji dipersiapkan sesuai dengan tabel 6;
b.     Timbang krus aluminium kosong 2 buah kemudian dicatat masing-masing beratnya (W1);
c.      Keluarkan tanah dari tabung memakai extruder, sehingga tanah tersebut keluar sepanjang 1 cm dipotong dan dibagi 4 bab;
d.     Pada 4 cuilan diambil 2 cuilan yg bertolak belakang dan masing-masing masukan ke dalam krus;
e.     Timbang krus berisi benda uji kemudian dicatat beratnya (W2);
f.      Krus aluminium berisi benda uji dikeringkan dalam oven pada suhu 110oC ± 5° selama 24 jam;
g.     Setelah 24 jam pengeringan, krus berisi benda uji dikeluarkan dari panggangan kemudian didinginkan dalam desikator;
h.     Setelah hirau taacuh krus aluminium berisi benda uji  timbang kemudian dicatat beratnya (W3);
i.       Perhitungan kadar air memakai persamaan :

                     berat air
Kadar air      m       = ------------------- x 100                  %
                                  berat butir tanah


        W2   -    W3
= ------------------- x 100                  %  
                                     W3   -    W1
j.          Setiap contoh. tanah dilsayakan 2 kali pengujian, sehingga diperoleh nilai kadar air rata-rata dengan persamaan:

                                                 m1 + m2
Kadar air rata-rata     = ---------------          %
                                                                 2


Hasil pengujian kadar air dari 4 (empat) contoh. tanah yaitu TB#1.01, TB#1.02, TB#2.01 dan TB#2.02 selengkapnya terlampir dalam buku laporan ini.


2.        Pengujian Berat Jenis Tanah

Pengujian berat jenis tanah (specific gravity) bertujuan untuk menentukan berat jenis tanah yg mempunyai butiran lewat saringan No.10 dengan memakai peralatan picnometer. Prinsipnya bahwa berat jenis tanah (specific gravity) ditentukan dengan cara memperbandingkan antara berat butir tanah tersebut dengan berat air suling (aquades) yg mempunyai isi yg sama pada suhu standar.
Bahan uji yg dibutuhkan untuk investigasi berat jenis tanah terdiri  dari :
-                 Benda uji lolos saringan no.10 yg didapati dengan cara perempat (cone quartering)
-                 Air suling (aquades)

Sedangkan perperalatanan yg dipakai berupa:
·                Picnometer dengan kapasitas minimum 100 ml;
·                Desikator;
·                Oven yg dilengkapi dengan pengatur suhu tetap;
·                Neraca dengan ketelitian 0,001 gram;
·                Thermometer ukuran 0 – 50oC dengan ketelitian pembacaan 1oC;
·                Saringan No.4 dan No. 10 dan penadahnya;
·                Botol semprot berisi air suling;
·                Bak peredam;
·                Alat pemanas (hot plate);
·                Mortar dan penumbuknya.

Pengujian berat jenis tanah dilsayakan dengan langkah-langkah sbg berikut:
 Preparasi benda uji dengan cara cone quartering;
  • Timbang berat picnometer dan tutupnya (kosong) dengan ketelitian 0,01 gram.
  • Masukan benda uji ke dalam picnometer dan timbang bersama tutupnya dengan ketelitian 0,01 gram.
  • Tambahkan air suling sehingga picnometer terisi dua pertiga
  •  Untuk bahan.-bahan. yg mengandung lempung, diamkan benda uji paling sedikit 24 jam.
  • Didihkan isi picnometer dengan hati-hati (tutup dilepas) selama minimal 10 menit dan miringkan botol sekali-kali untuk membantu mengluarkan udara yg tersikap.
  • Kemudian diinginkan hingga suhu kamar dengan istilah picnometer dengan air suling hingga penuh atau biarkan picnometer beserta isinya direndam dalam ember air hingga mencapai suhu konstan. Ukur dan catat suhu air dalam picnometer kemudian picnometernya dipasang dan timbang dengan ketelitian 0,01 gram.
  • Keringkan cuilan luarnya dan timbang ketelitian dengan 0,01 gram;
  • Pemeriksaan dilsayakan 2 kali. Apabila hasil kedua investigasi mempunyai selisih > 1,02 maka investigasi harus diulang

Perhitungan :
Berat jenis dihitung dengan persamaan:
              
              ws x a
GS = -----------------------
          wbw + ws - wbws

dimana :
ws          = Berat contoh. kering (gram)
wbw        =  Berat picnometer dan air (gram)
wbws      =  Berat picnometer, contoh. dengan air (gram)
a             =  Koreksi temperatur (tc) pada suhu kamar.
                        t
               = --------
                   20˚C
             
              dimana :
              t         =  berat isi air pada temperatur toC
              20oC   =  berat isi pada temperatur 20oC




3.        Pengujian Densitas Tanah

Pengujian ini bertujuan untuk memilih berat isi, angka pori dan derajat jenuh dari contoh. tanah. Prinsinya bahwa berat berat isi ditentukan dengan cara memperbandingkan antara berat contoh. tanah dengan volume tanah.
Bahan atau benda uji yg dipergunakan berbentuk silinder yg telah dipreparasi dan siap untuk dikerjakan. Sedangkan perperalatanan yg dipakai meliputi:
-                 Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
-                 Oven listrik dengan pengatur suhu maksimal 110oC
-                 Ring/cincin dengan ukuran cukup dan tidak berkarat
-                 Pisau perata
-                 Jangka sorong (schlipper)
-                 Desikator

  Pengujian densitas tanah dilsayakan dengan langkah – langkah sbg berikut:
1.        Timbang ring atau cincin kemudian catat beratnya (W1);
2.        Ring atau cincin diletakkan di ujung tabung contoh., kemudian ditekan setinggi cincin;
3.        Tanah ditekan keluar dengan extruder secukupnya hingga cincin berada di luar dan sanggup dipotong dengan pisau perata;
4.        Setelah dibersihkan timbang tanah dan ring dan catat beratnya (W2);
5.        Ukur diameter ring, tinggi ring dan hitung volume tanahnya (V);
6.        Hitung berat isi tanah orisinil (γ), berat isi tanah kering (γd), angka pori (e), porositas (n), dan derajat kejenuhan (Sr) dengan persamaan-persamaan berikut:

Berat isi tanah (unit weight or dencity = g)

       W
g                     = ----------
       V


4.        Pengujian Batas Cair dan Batas Plastis Tanah


A.       Pengujian Batas Cair

Pengujian batas cair tanah bertujuan untuk memilih kadar air tanah dalam keadaan batas air. Prinsipnya yaitu contoh. tanah dicampur air sehingga menjadi suatu pasta “diuji dalam casagrande apparatus” kemudian dipotong “standard groove” dan dijatuhkan dengan tinggi 1 cm, maka tanah dikatakan dalam keadaan batas cair apabila 25 kali jatuh telah berimpit sepanjang 12,70 mm.
Bahan yg dipergunakan untuk uji batas cair terdiri dari benda uji uji lolos saringan 40 sebanyak 200 gr dan air suling sebanyak 200 ml. Sedangkan perlatan yg dipakai untuk pengujian terdiri dari :
1.     Alat batas cair standar (casagrande apparatus)
2.     Alat pembuat alur (standard grove)
3.     Sendok dempul
4.     Pelat beling 45 x 45 x 0,6 cm
5.     Timbangan dengan ketelitian 0,001 gr
6.     Cawan mineral 4 buah
7.     Spatula dengan panjang 12,5 cm
8.     Botol daerah air suling
9.     Oven yg dilengkapi dengan thermostat

Pengujian batas cair tanah dilsayakan dengan langkah-langkah sbg berikut:
2.     Siapkan benda uji dengan fraksi lolos saringan no.40 perperalatanan dan bahan.-bahan. lainnya.
3.     Letakkan 150 gram fraksi lolos saringan no.40, perperalatanan dan bahan.-bahan. lainnya.
4.     Dengan memakai spatula, aduklah benda uji tersebut dengan menambah air suling bertahap hingga homogen.
5.     Setelah contoh. menjadi adonan yg merata, ambil alasannya benda uji ini dan letakan di atas mangkok peralatan batas cair, ratakan permukaannya ini dan letakkan di atas mangkok batas cair, ratakan permukaannya sedemikian rupa sehingga sejajar dengan sederhana/dasar peralatan, cuilan yg paling tebal harus 1 cm.
6.     Buat alur dengan jalan membagi benda uji menjadi dua cuilan dengan memakai peralatan “grooving tool”
7.     Putarlah peralatan dengan kecepatan 120 rpm. Pemutaran ini dilsayakan terus hingga sederhana/dasar alur bersinggungan sepanjang 12,70 mm, catat jumlah jatuhan dan periksa kadar airnya.
8.     Ulangi langkah b hingga c dengan variasi kadar air yg berbeda hingga minimal 3 kali. Usahakan diperoleh jumlah pukulan antara 40 – 47 , 30 – 40, 20 – 30, 10 – 20.

Cara perhitungan :
Hasil-hasil yg diperoleh berupa jumlah pukulan dan kadar air yg bersangkutan kemudian digambarkan dalam bentuk grafik. Jumlah pukulan sbg sumbu mendatar dengan skala logaritma, sedang besarnya kadar air sbg sumbu tegak dengan skala biasa.
Buatlah garis lurus melalui titik-titik itu. Jika ternyata tidak terletak pada garis  lurus, maka buatlah garis lurus melalui titik berat dari titik-titik tersebut. Tentukan besarnya kadar air pada jumlah pukulan 25 dan kadar air inilah yg merupakan batas cair (liquid limit)  dari benda uji tersebut.


B.        Pengujian Batas Plastis

Pengujian batas plastis tanah bertujuan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas plastis. Batas plastis ialah kadar air minuman dimana suatu tanah masih dalam keadaan plastis.
Bahan yg dipakai berupa benda uji lolos saringan no. 40 dan air suling. Sedangkan perperalatanan yg dipakai untuk pengujian terdiri dari:
a.        Plat beling 45 x 45 x 0,9 cm
b.        Batang pembanding dengan diameter 3 mm, panjang 15 cm.
c.         Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
d.        Cawan untuk memilih kadar air 2 buah
e.        Botol semprot daerah air suling
f.         Oven yg dilengkapi dengan thermostat

Pengujian batas plastis tanah dilsayakan dengan langkah-langkah sbg berikut:
a.        Siapkan contoh. lolos saringan no.40 sebanyak 30 gram;
b.        Letakkan benda uji di atas plat kaca, kemudian diaduk hingga kadar airnya merata;
c.         Setelah kadar airnya merata, geleng-gelenglah di atas plat beling hingga mencapai diameter 3 mm;
d.        Apabila sebelum diameter 3 mm sudah retak, maka benda uji disatukan dan air suling diaduk hingga rata. Apabila sudah mencapai dimeter 3 mm belum mengatakan keretakan, maka benda uji dibiarkan beberapa ketika di udara biar kadar airnya berkurang sedikit;
e.        Pengadukan dan penggelengan diulangi terus hingga retakan-retakan itu terjadi sempurna pada ketika gelengan berdiameter 3 mm
f.         Periksa kadar air batang pada kondisi (d=3 mm), dilsayakan dua kali pemeriksaan.


5.        Analisa Ukuran Butir Tanah Metode Ayakan

Pengujian ini bertujuan untuk memilih pembab ukuran butir (gradasi) dari tanah yg lewat saringan no. 4.
Benda uji yg dipakai berupa contoh. tanah terganggu maupun contoh. tanah tak terganggu. Sedangkan perperalatanan yg dipakai terdiri dari:
a.        Mesin ayakan (sieve sheker)
b.        Saringan No.4,9,10,20,40,60,80,100,200
c.         Neraca analitik dengan tingkat ketelitian 0,01 gram
d.        Pan untuk penambangan
e.        Alat pembagi menyerupai cone quartering dan splinter
f.         Oven dilengkapi dengan thermostat pengatur suhu untuk mengatur pemanas 110oC

Prosedur kerja analisa ukuran butir tanah metode ayakan sbg berikut:
a.     Benda uji dijemur atau dioven hingga kering.
b.     Bila banyak dilsayakan cone quatering atau spliter untuk mendapat yg representatif.
c.      Timbang 50 gram dan disaring
d.     Dan tiap saringan ditimbang berat tertahan tiap mesh (saringan)
e.     Hitung persen berat tertahan dan persen berat lolos tiap mesh.

6.        Analisa Ukuran Butir Tanah Metode Hidrometer


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memilih pembab ukuran butir (gradasi) dari tanah yg lewat saringan No. 10.
Perperalatanan yg dipakai dalam analisa ukuran butir metode hidrometer terdiri dari:
a.     Hydrometer dengan skala konsentrasi (5 – 60 gram/lt) atau untuk pembacaan berat jenis adonan (0,995 – 1,038)
b.     Tabung terang ukur dengan kapasitas 1000 ml
c.     Termometer 0 – 50 oC dengan ketelitian 0,01 oC
d.     Pengaduk mekanis dan mangkok dispresi (mechanical stirrer)
e.     Saringan-saringan no. 10, 20, 40, 60, 80, 100 dan 200.
f.      Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
g.     Oven yg dilengkapi dengan pengatur suhu untuk melunasi hingga 110ot
h.     Tabung-tabung gelas ukuran 50 ml dan 100 ml
i.       Batang pengaduk dari gelas dan stop watch.

Benda uji yg akan dipakai dipreparasi dengan beberapa kategori berikut:
a.     Jenis-jenis tanah yg tidak mengandung watu dan hampir semua butirannaya lebih halus dari saringan no.10. Dalam hal ini benda uji tidak perlu dikeringkan dahulu dan tidak perlu disaring dengan saringan no.10 (2,00 mm)
b.     Jenis-jenis tanah yg mengandung watu atau banyak mengandung butiran yg lebih bergairah dari saringan no.10 (2,00 mm)
c.     Tentukan kadar airnya untuk memilih berat benda uji.

Langkah kerja investigasi ukuran butir tanah metode ayakan sbg berikut:
a.        Rendamlah benda uji tersebut dengan larutan sodium hexamethophospat sebanyak 125 ml, aduklah hingga merata dengan pengaduk gelas dan biarkan terendam selama 24 jam.
b.        Sesudah perendaman pindahkan adonan semuanya ke dalam mangkok pengaduk dan tambahkan air suling/air bebas mineral hingga kira-kira setengah penuh. Aduklah adonan kira-kira 15 menit.
c.         Pindahkan adonan semuanya ke dalam tabung gelas ukur dan tambahkan air suling hingga adonan 1000 ml. Tutuplah rapat-rapat lisan tabung tersebut dengan telapak tangan dan kocoklah dalam arah mendatar selama 1 menit.
d.        Segera sehabis dikocok letakan tabung dengan hati-hati masukan hydrometer bulb. Biarkan hydrometer bulb terapung bebas dan tekanlah stop watch. Bacalah angka skalanya 1,2,4 menit dan seterusnya. Bacalah pada puncak meniscusnya dan catatlah pembacaan itu hingga 0,5 gram/lt yg terdekat atau 0,001 berat jenis. Sesudah pembacaan kedua angkatlah hydrometer dengan hati-hati. Cuci dengan air suling dan masukan ke dalam tabung yg berisi air suling yg bersuhu sama menyerupai suhu tabung percobaan.
e.        Masukan kembali hydrometer dengan hati-hati ke dalam tabung dan lsayakan pembacaan hydrometer pada saat-saat 4,8, 15, 30,60, 120, 240 dan 1440 menit. Sesudah setiap pembacaan basuh dan kembalikan hydrometer bulb ke dalam tabung air suling, lsayakan proses mengangkat dan masukan hydrometer bulb selama 10 detik.
f.         Ukur suhu adonan sekali dalam 15 menit yg pertama dan kemudian pada pembacaan berikutnya.
g.        Sesudah pembacaan yg terakhir, pindahkan adonan ke dalam saringan no. 200 dan cucilah hingga air pencucinya jernih dan biarkan air ini mengalir terbuang. Fraksi yg tertinggal di atas saringan no. 200 harus dikeringkan dan lsayakan investigasi saringan dengan cara analisa investigasi saringan agregat halus dan kasar.
h.        Perhitungan sanggup diselesaikan dengan memakai persamaan – persamaan berikut :
       
a.    Pembacaan koreksi hydrometer
(Rc) = Pembacaan hydrometer orisinil – zero correction + koreksi temperatur.
b.    % Finner (prosentase masing-masing butiran) :
                 Rc x  a
% Finner =  ----------- x 100       %
                    Wdry

Dimana :
    Rc      =  Pembacaan koreksi hydrometer
    a        =  Faktor berat jenis
    Wdry   =  Berat contoh. kering
c.    Pembacaan hydrometer + menisicus = Rat koreksi meniscus
d.   Jarak pengendapan L dicari dalam tabel 6.5
e.    Koefisien (K) dicari dalam tabel (604) koefisien relasi antara Bj dan temperatur
f.     Diameter butiran (D) = K x  L/t
Dimana :
K  =  Koefisien
L  =  Jarak pengendapan
t  =  Waktu pengendapan

7.        Pengujian Kuat Geser Langsung (Direct Shear Test)

Pengujian kekuatan geser pribadi (direct shear) bertujuan untuk mengukur kohesi dan sudut geser dalam dari suatu contoh.. Prinsipnya bahwa kohesi dan sudut geser dalam ditentukan minimum 3 kali pengujian dengan tegangan normal yg berbeda-beda. Hubungan antara tegangan normal dan tegangan geser menghasilkan grafik linier, dimana perpotongan grafik tersebut dengan sumbu tegak yaitu nilai kohesi. Sedang sudut yg dibuat oleh grafik dengan garis horisontal yaitu sudut geser dalam. Perperalatanan yg dipakai berupa:
a.     Alat geser pribadi terdiri dari :
                  ii.          Setang penekan dan pemberi beban
                 iii.          Alat penggeser lengkap dengan proving ring dan 2 buah arloji geser (extension meter)
                iv.          Cincin pemeriksa yg terbagi dua.
                  v.          Beban-beban
                vi.          Dua buah watu pori.
b.     Alat pengeluar contoh. (ekstruder) dan pisau potong
c.     Cincin cetak benda uji
d.     Neraca dengan ketelitian 0,001 gram
e.     Stop watch
f.      Oven yg diperlengkapi pengatur suhu.

Prosedur kerja uji kekuatan geser pribadi (direct shear test) sbg berikut:
  •  Siapkan 3 (tiga) buah benda uji yg telah dipreparasi dan perperalatanan;
1.     Timbang benda uji
2.     Masukan benda uji ke dalam cincin pemeriksa yg telah terkunci menjadi satu dan pasanglah watu pori pada cuilan atas dan bawah benda uji.
3.     Setang penekan dipasang vertikal untuk memberi beban normal pada benda uji dan diatur sehingga beban yg diterima oleh benda uji sama dengan beban yg diberi pada setang tersebut.
4.     Penggeser benda uji dipasang pada arah mendatar untuk memberi beban mendatar pada cuilan atas cincin pemeriksa. Atur pembacaan arloji geser. Sehingga mengatakan angka nol kemudian buka kunci cincin pemeriksa.
5.     Diamkan benda uji sehingga konsolidasi selesai. Catat proses konsolidasi tersebut pada waktu-waktu tertentu sesuai cara investigasi konsolidasi.
6.     Sesudah konsolidasi selesai hitung t50 untuk memilih kecepatan penggeseran. Konsolidasi dibuat dalam tiga beban yg diperlukan. Kecepatan pergeseran sanggup ditentukan dengan membagi deformasi geser maximum kira-kira 10% diameter orisinil benda uji.
7.     Lsayakan investigasi sehingga tekanan geser konstan dan bacalah arloji geser setiap 15 detik
8.     Berikan beban normal pada benda uji kedua sebesar dua kali beban normal yg pertama langkah-langkah (f), (g), (h).
9.     Berikan beban normal pada benda uji ketiga sebesar dua kali beban normal benda uji yg kedua dan lsayakan langkah-langkah (f), (g), (h).
Cara perhitungan :
Hitung gaya geser (P) dengan jalan mengalikan pembacaan arloji geser dan angka kalibrasi cincin uji dan hitung tegangan geser maximum yaitu gaya geser maximum dibagi luas bidang geser.

    dimana :
             t        =  tegangan geser maximum (kg/cm2
             Pmax   = gaya geser maximum (kg)
             A        =  Luas bidang geser benda uji (cm2)
Buatlah grafik relasi antara tegangan normal dengan tegangan geser maximum. Hubungan ketiga titik yg diperoleh sehingga membentuk garis lurus yg memotong sumbu vertikal pada harga kohesi dan memotong sumbu horizontal membentuk sudut geser dalam.


Iktisar atau ringkasan hasil pengujian contoh. tanah dari masing-masing titik pengambilan contoh. terlampir.
Tabel 5-2. Hasil Uji Lab Sample Bor Inti CD.2-01 KM.217+700
Klien
: PT. Hegar Daya
Proyek
: Perencanaan Khusus Daerah Rawan Longsor Wilayah III Maybrat
Lokasi
: Ruas Kambuaya - Ayawasi/KM. 217+700
Kode/No.Sampel
CD.2-01.1
CD.2-01.2
CD.2-01.3
Kedalaman Sampel
meter
-3.00
-5.50
-13.00
Jenis & Klasifikasi Tanah
HWP
MWP
LWP
GRAVIMETER & VOLUMETER



Kadar Air Asli
w
%
25.85
28.15
30.66
Berat Jenis
Gs

2.19
2.24
2.25
Berat Isi Tanah Asli
g
gr/cm3
1.49
1.51
1.55
Berat Isi Tanah Kering
gd
gr/cm3
1.19
1.18
1.18
Berat Isi Tanah Jenuh
gsat
gr/cm3



Porositas
n
%
45.90
47.24
47.33
Angka Pori
e

0.85
0.90
0.90
Derajad Kejenuhan
Sr
%
66.80
70.28
76.67
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR (ASTM)



Lempung
< 0,005
mm
%
0.99
0.89
0.60
Lanau
0,005 - 0,075
mm
%
5.61
5.02
3.42
Pasir halus
0,075 - 0,420
mm
%
76.33
70.38
78.45
Pasir sedang
0,042 - 2,000
mm
%
17.08
23.73
12.53
Pasir kasar
2,000 - 4,750
mm
%
0.00
0.00
4.50
Kerikil
> 4,750
mm
%
0.00
0.00
0.00

Tabel . Hasil Uji Lab Sample Bor Tangan HD.2-01 KM.217+700
Klien
: PT. Hegar Daya
Proyek
: Perencanaan Khusus Daerah Rawan Longsor Wilayah III Maybrat
Lokasi
: Ruas Kambuaya - Ayawasi/KM. 217+700
Kode/No.Sampel
TB.2-01.1
TB.2-01.2
Kedalaman Sampel
meter
-1.50
-3.50
Jenis & Klasifikasi Tanah
MH
HWP
GRAVIMETER & VOLUMETER
Kadar Air Asli
w
%
49.21
31.02
Berat Jenis
Gs

2.26
2.18
Berat Isi Tanah Asli
g
gr/cm3
1.71
1.53
Berat Isi Tanah Kering
gd
gr/cm3
1.15
1.17
Berat Isi Tanah Jenuh
gsat
gr/cm3
Porositas
n
%
49.18
46.30
Angka Pori
e

0.97
0.86
Derajad Kejenuhan
Sr
%
114.99
78.27
KONSISTENSI (BATAS ATTERBERG)
Batas Cair
WL
%
59.36
Batas Plastis
PL
%
47.13
Indeks Plastis
Ip
%
12.24
Shringkage Limit
SL
%
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR (ASTM)
Lempung
< 0,005
mm
%
26.72
1.18
Lanau
0,005 - 0,075
mm
%
51.87
4.72
Pasir halus
0,075 - 0,420
mm
%
21.41
68.88
Pasir sedang
0,042 - 2,000
mm
%
0.00
25.23
Pasir kasar
2,000 - 4,750
mm
%
0.00
0.00
Kerikil
> 4,750
mm
%
0.00
0.00
PARAMETER KEKUATAN
Triaxial/Direct Shear
Kohesi
cp
kg/cm2
0.08
0.04
Sudut geser dalam
jp
(…°)
14.43
21.11


Tabel 5-4. Hasil Uji Lab Sample Bor Tangan HD.2-02 KM.217+700
Klien
: PT. Hegar Daya
Proyek
: Perencanaan Khusus Daerah Rawan Longsor Wilayah III Maybrat
Lokasi
: Ruas Kambuaya - Ayawasi/KM. 217+700
Kode/No.Sampel
TB.2-02.1
TB.2-02.2
TB.2-02.3
Kedalaman Sampel
meter
-1.50
-3.00
-5.00
Jenis & Klasifikasi Tanah
MH
HWP
MWP
GRAVIMETER & VOLUMETER
Kadar Air Asli
w
%
52.44
31.65
29.32
Berat Jenis
Gs

2.18
2.19
2.21
Berat Isi Tanah Asli
g
gr/cm3
1.68
1.54
1.56
Berat Isi Tanah Kering
gd
gr/cm3
1.10
1.17
1.21
Berat Isi Tanah Jenuh
gsat
gr/cm3
Porositas
n
%
49.36
46.52
45.45
Angka Pori
e

0.97
0.87
0.83
Derajad Kejenuhan
Sr
%
117.13
79.75
77.75
KONSISTENSI (BATAS ATTERBERG)
Batas Cair
WL
%
59.24
Batas Plastis
PL
%
49.33
Indeks Plastis
Ip
%
9.91
Shringkage Limit
SL
%
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR (ASTM)
Lempung
< 0,005
mm
%
24.99
0.88
0.94
Lanau
0,005 - 0,075
mm
%
48.51
3.52
3.76
Pasir halus
0,075 - 0,420
mm
%
26.51
71.38
81.55
Pasir sedang
0,042 - 2,000
mm
%
0.00
24.23
13.75
Pasir kasar
2,000 - 4,750
mm
%
0.00
0.00
0.00
Kerikil
> 4,750
mm
%
0.00
0.00
0.00
PARAMETER KEKUATAN
Triaxial/Direct Shear
Kohesi
cp
kg/cm2
0.07
0.05
0.05
Sudut geser dalam
jp
(…°)
17.35
23.45
23.80




Tabel 5-5. Hasil Uji Lab Sample Bor Tangan HD.2-03 KM.217+700
Klien
: PT. Hegar Daya
Proyek
: Perencanaan Khusus Daerah Rawan Longsor Wilayah III Maybrat
Lokasi
: Ruas Kambuaya - Ayawasi/KM. 217+700
Kode/No.Sampel
TB.2-03.1
TB.2-03.2
Kedalaman Sampel
meter
-2.00
-5.00
Jenis & Klasifikasi Tanah
HWP
MWP
GRAVIMETER & VOLUMETER
Kadar Air Asli
w
%
24.69
27.37
Berat Jenis
Gs

2.20
2.23
Berat Isi Tanah Asli
g
gr/cm3
1.48
1.51
Berat Isi Tanah Kering
gd
gr/cm3
1.18
1.18
Berat Isi Tanah Jenuh
gsat
gr/cm3
Porositas
n
%
46.27
46.99
Angka Pori
e

0.86
0.89
Derajad Kejenuhan
Sr
%
63.18
68.96
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR (ASTM)
Lempung
< 0,005
mm
%
1.14
0.98
Lanau
0,005 - 0,075
mm
%
6.46
5.57
Pasir halus
0,075 - 0,420
mm
%
77.33
72.20
Pasir sedang
0,042 - 2,000
mm
%
15.08
21.25
Pasir kasar
2,000 - 4,750
mm
%
0.00
0.00
Kerikil
> 4,750
mm
%
0.00
0.00
PARAMETER KEKUATAN
Triaxial/Direct Shear
Kohesi
cp
kg/cm2
0.06
0.05
Sudut geser dalam
jp
(…°)
24.68
24.68


Tabel 5-6. Hasil Uji Lab Sample Bor Inti CD.3-01 KM.217+870
Klien
: PT. Hegar Daya
Proyek
: Perencanaan Khusus Daerah Rawan Longsor Wilayah III Maybrat
Lokasi
: Ruas Kambuaya - Ayawasi/KM. 217+870
Kode/No.Sampel
CD.3-01.1
CD.3-01.2
Kedalaman Sampel
meter
-4.00
-8.00
Jenis & Klasifikasi Tanah
MWP
LWP
GRAVIMETER & VOLUMETER
Kadar Air Asli
w
%
20.59
28.64
Berat Jenis
Gs

2.25
2.26
Berat Isi Tanah Asli
g
gr/cm3
1.51
1.54
Berat Isi Tanah Kering
gd
gr/cm3
1.25
1.20
Berat Isi Tanah Jenuh
gsat
gr/cm3
Porositas
n
%
44.37
46.94
Angka Pori
e

0.80
0.88
Derajad Kejenuhan
Sr
%
57.96
73.00
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR (ASTM)
Lempung
< 0,005
mm
%
0.99
0.59
Lanau
0,005 - 0,075
mm
%
5.61
3.32
Pasir halus
0,075 - 0,420
mm
%
78.33
71.38
Pasir sedang
0,042 - 2,000
mm
%
15.08
24.73
Pasir kasar
2,000 - 4,750
mm
%
0.00
0.00
Kerikil
> 4,750
mm
%
0.00
0.00
Tabel 5-7. Hasil Uji Lab Sample Bor Tangan HD.3-01 KM.217+870
Klien
: PT. Hegar Daya
Proyek
: Perencanaan Khusus Daerah Rawan Longsor Wilayah III Maybrat
Lokasi
: Ruas Kambuaya - Ayawasi/KM. 217+870
Kode/No.Sampel
TB.3-01.1
TB.3-01.2
Kedalaman Sampel
meter
-1.00
-3.50
Jenis & Klasifikasi Tanah
MH
MWP
GRAVIMETER & VOLUMETER
Kadar Air Asli
w
%
41.17
25.88
Berat Jenis
Gs

2.18
2.22
Berat Isi Tanah Asli
g
gr/cm3
1.67
1.53
Berat Isi Tanah Kering
gd
gr/cm3
1.18
1.21
Berat Isi Tanah Jenuh
gsat
gr/cm3
Porositas
n
%
45.96
45.41
Angka Pori
e

0.85
0.83
Derajad Kejenuhan
Sr
%
105.75
69.15
KONSISTENSI (BATAS ATTERBERG)
Batas Cair
WL
%
51.47
Batas Plastis
PL
%
39.40
Indeks Plastis
Ip
%
12.07
Shringkage Limit
SL
%
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR (ASTM)
Lempung
< 0,005
mm
%
28.03
0.98
Lanau
0,005 - 0,075
mm
%
59.56
3.92
Pasir halus
0,075 - 0,420
mm
%
12.41
68.88
Pasir sedang
0,042 - 2,000
mm
%
0.00
26.23
Pasir kasar
2,000 - 4,750
mm
%
0.00
0.00
Kerikil
> 4,750
mm
%
0.00
0.00
PARAMETER KEKUATAN
Triaxial/Direct Shear
Kohesi
cp
kg/cm2
0.10
0.04
Sudut geser dalam
jp
(…°)
18.31
24.68

Tabel 5-8. Hasil Uji Lab Sample Bor Inti HD.3-02 KM.217+870
Klien
: PT. Hegar Daya
Proyek
: Perencanaan Khusus Daerah Rawan Longsor Wilayah III Maybrat
Lokasi
: Ruas Kambuaya - Ayawasi/KM. 217+870
Kode/No.Sampel
TB.3-02.1
TB.3-02.2
Kedalaman Sampel
meter
-0.25
-2.50
Jenis & Klasifikasi Tanah
MH
MWP
GRAVIMETER & VOLUMETER
Kadar Air Asli
w
%
33.33
26.44
Berat Jenis
Gs

2.19
2.24
Berat Isi Tanah Asli
g
gr/cm3
1.67
1.53
Berat Isi Tanah Kering
gd
gr/cm3
1.25
1.21
Berat Isi Tanah Jenuh
gsat
gr/cm3
Porositas
n
%
42.98
46.10
Angka Pori
e

0.75
0.86
Derajad Kejenuhan
Sr
%
96.95
69.28
KONSISTENSI (BATAS ATTERBERG)
Batas Cair
WL
%
51.69
Batas Plastis
PL
%
33.13
Indeks Plastis
Ip
%
18.56
Shringkage Limit
SL
%
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR (ASTM)
Lempung
< 0,005
mm
%
23.43
0.98
Lanau
0,005 - 0,075
mm
%
54.67
3.92
Pasir halus
0,075 - 0,420
mm
%
20.41
69.38
Pasir sedang
0,042 - 2,000
mm
%
1.50
25.73
Pasir kasar
2,000 - 4,750
mm
%
0.00
0.00
Kerikil
> 4,750
mm
%
0.00
0.00
PARAMETER KEKUATAN
Triaxial/Direct Shear
Kohesi
cp
kg/cm2
0.11
0.04
Sudut geser dalam
jp
(…°)
18.31
25.54


Tabel 5-9. Hasil Uji Lab Sample Bor Inti CD.4-01 KM.218+000
Klien
: PT. Hegar Daya
Proyek
: Perencanaan Khusus Daerah Rawan Longsor Wilayah III Maybrat
Lokasi
: Ruas Kambuaya - Ayawasi/KM. 218+000
Kode/No.Sampel
CD.4-01.1
CD.4-01.2
CD.4-01.3
Kedalaman Sampel
meter
-2.00
-5.00
-7.00
Jenis & Klasifikasi Tanah
FM
MWP
LWP
GRAVIMETER & VOLUMETER



Kadar Air Asli
w
%
19.61
23.74
29.43
Berat Jenis
Gs

2.16
2.25
2.28
Berat Isi Tanah Asli
g
gr/cm3
1.25
1.51
1.53
Berat Isi Tanah Kering
gd
gr/cm3
1.05
1.22
1.18
Berat Isi Tanah Jenuh
gsat
gr/cm3



Porositas
n
%
51.60
45.80
48.08
Angka Pori
e

1.07
0.85
0.93
Derajad Kejenuhan
Sr
%
39.75
63.30
72.36
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR (ASTM)



Lempung
< 0,005
mm
%
0.99
0.89
1.14
Lanau
0,005 - 0,075
mm
%
5.61
5.02
6.48
Pasir halus
0,075 - 0,420
mm
%
76.33
70.38
70.65
Pasir sedang
0,042 - 2,000
mm
%
17.08
23.73
21.73
Pasir kasar
2,000 - 4,750
mm
%
0.00
0.00
0.00
Kerikil
> 4,750
mm
%
0.00
0.00
0.00



Tabel 5-10. Hasil Uji Lab Sample Bor Tangan HD.4-01 KM.218+000
Klien
: PT. Hegar Daya
Proyek
: Perencanaan Khusus Daerah Rawan Longsor Wilayah III Maybrat
Lokasi
: Ruas Kambuaya - Ayawasi/KM. 218+000
Kode/No.Sampel
TB.4-01.1
TB.4-01.2
Kedalaman Sampel
meter
-1.00
-2.50
Jenis & Klasifikasi Tanah
MH
MWP
GRAVIMETER & VOLUMETER
Kadar Air Asli
w
%
32.42
31.28
Berat Jenis
Gs

2.18
2.24
Berat Isi Tanah Asli
g
gr/cm3
1.65
1.62
Berat Isi Tanah Kering
gd
gr/cm3
1.25
1.24
Berat Isi Tanah Jenuh
gsat
gr/cm3
Porositas
n
%
42.76
44.81
Angka Pori
e

0.75
0.81
Derajad Kejenuhan
Sr
%
94.57
86.31
KONSISTENSI (BATAS ATTERBERG)
Batas Cair
WL
%
58.23
Batas Plastis
PL
%
31.06
Indeks Plastis
Ip
%
27.17
Shringkage Limit
SL
%
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR (ASTM)
Lempung
< 0,005
mm
%
21.17
1.18
Lanau
0,005 - 0,075
mm
%
54.43
4.72
Pasir halus
0,075 - 0,420
mm
%
22.43
68.88
Pasir sedang
0,042 - 2,000
mm
%
1.98
25.23
Pasir kasar
2,000 - 4,750
mm
%
0.00
0.00
Kerikil
> 4,750
mm
%
0.00
0.00
PARAMETER KEKUATAN
Triaxial/Direct Shear
Kohesi
cp
kg/cm2
0.12
0.04
Sudut geser dalam
jp
(…°)
16.39
22.92

Tabel 5-11. Hasil Uji Lab Sample Bor Tangan HD.4-02 KM.218+000
Klien
: PT. Hegar Daya
Proyek
: Perencanaan Khusus Daerah Rawan Longsor Wilayah III Maybrat
Lokasi
: Ruas Kambuaya - Ayawasi/KM. 218+000
Kode/No.Sampel
TB.4-02.1
TB.4-02.2
Kedalaman Sampel
meter
-1.00
-3.00
Jenis & Klasifikasi Tanah
MH
MWP
GRAVIMETER & VOLUMETER
Kadar Air Asli
w
%
37.30
30.27
Berat Jenis
Gs

2.20
2.23
Berat Isi Tanah Asli
g
gr/cm3
1.63
1.67
Berat Isi Tanah Kering
gd
gr/cm3
1.19
1.28
Berat Isi Tanah Jenuh
gsat
gr/cm3
Porositas
n
%
46.01
42.53
Angka Pori
e

0.85
0.74
Derajad Kejenuhan
Sr
%
96.23
91.18
KONSISTENSI (BATAS ATTERBERG)
Batas Cair
WL
%
58.23
Batas Plastis
PL
%
34.64
Indeks Plastis
Ip
%
23.60
Shringkage Limit
SL
%
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR (ASTM)
Lempung
< 0,005
mm
21.73
1.18
Lanau
0,005 - 0,075
mm
48.37
4.72
Pasir halus
0,075 - 0,420
mm
19.38
68.88
Pasir sedang
0,042 - 2,000
mm
10.53
25.23
Pasir kasar
2,000 - 4,750
mm
0.00
0.00
Kerikil
> 4,750
mm
0.00
0.00
PARAMETER KEKUATAN


Triaxial/Direct Shear


Kohesi
cp
kg/cm2
0.10
0.05
Sudut geser dalam
jp
(…°)
20.18
25.54

Tabel 5-12. Hasil Uji Lab Sample Bor Tangan HD.4-03 KM.218+000
Klien
: PT. Hegar Daya
Proyek
: Perencanaan Khusus Daerah Rawan Longsor Wilayah III Maybrat
Lokasi
: Ruas Kambuaya - Ayawasi/KM. 218+000
Kode/No.Sampel
TB.4-03.1
TB.4-03.2
Kedalaman Sampel
meter
-3.00
-5.00
Jenis & Klasifikasi Tanah
MH
MWP
GRAVIMETER & VOLUMETER
Kadar Air Asli
w
%
38.81
31.13
Berat Jenis
Gs

2.18
2.26
Berat Isi Tanah Asli
g
gr/cm3
1.60
1.66
Berat Isi Tanah Kering
gd
gr/cm3
1.15
1.26
Berat Isi Tanah Jenuh
gsat
gr/cm3
Porositas
n
%
47.07
44.12
Angka Pori
e

0.89
0.79
Derajad Kejenuhan
Sr
%
95.21
89.05
KONSISTENSI (BATAS ATTERBERG)
Batas Cair
WL
%
58.23
Batas Plastis
PL
%
37.73
Indeks Plastis
Ip
%
20.50
Shringkage Limit
SL
%
DISTRIBUSI UKURAN BUTIR (ASTM)
Lempung
< 0,005
mm
%
23.39
1.18
Lanau
0,005 - 0,075
mm
%
49.70
4.72
Pasir halus
0,075 - 0,420
mm
%
21.27
62.88
Pasir sedang
0,042 - 2,000
mm
%
5.64
31.23
Pasir kasar
2,000 - 4,750
mm
%
0.00
0.00
Kerikil
> 4,750
mm
%
0.00
0.00
PARAMETER KEKUATAN
Triaxial/Direct Shear
Kohesi
cp
kg/cm2
0.13
0.06
Sudut geser dalam
jp
(…°)
18.31
22.02


    1. KLASIFIKASI TANAH

Untuk mengklasifikasi jenis tanah dipakai pembagian terstruktur mengenai tanah sistem USCS (Unified Soil Classification System) berikut ini:

Pengujian tanah di Laboratorium yaitu sebuah contoh. pengujiman tanah untuk keperluan suatu proyek pembangunan dalam teknik sipil. Hanya saja pengujiannya di lsayakan di Laboratorium pertambangan lantaran belum adanya kelengkapan pada Laboratorium teknik sipil yg ada.
Demikian sedikitnya isu mengenai Pengujian Tanah Di Laboratorium. Semoga Informasi ini sanggup memberi manfaat bagi Anda yg membacanya. Terimakasih.

Subscribe to receive free email updates: