Pemilihan Sistem Pengkondisi Udara



Di Indonesia sistem pengkondisian udara biasanya hanya untuk fungsi pendingin udara alasannya yaitu indonesia beriklim tropis. Berbeda dengan negara-negara subtropis yg mempunyai demam isu cuek & demam isu panas, AC dipakai baik untuk mendinginkan udara maupun menghangatkan udara. Untuk fungsi pendingin, energy dalam bentuk panas harus dikeluarkan dari ruangan yg ingin dikondisikan udaranya. Sistem pengkondisi udara terdiri dari mesin pendingin & pendistribusi termal, lihat pada gambar. A/C plant yg merupakan mesin pendingin melaksanakan penarikan kalor (garis biru) di satu sisi & pelepasan kalor disisi yg lain (garis merah). Bagian A/C plant yg melaksanakan penarikan kalor suhunya lebih cuek dari lingkungan. Untuk mendistribusikan efek pendinginan ini dipakai media enrgy transfer yg terhubung dari A/C plant ke ruangan yg ingin dikondisikan, sistem ini disebut dengan Thermal distribution system. Selain sebagai media energy transfer, ka&g kala thermal distribution system juga dipakai untuk memasukkan udara segar ke ruangan sehingga udara lebih segar & sehat.. 



Ada beberapa jenis sistem pengkondisian udara, untuk menentukan mana yg cocok sesuai dengan keperluan, maka pemilihan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
1., Kapasiatas, performa, & juga kebutuhan lain
2. Biaya pengoperasian & biaya awal
3. kehkamulan
4. Perawatan
5, Pertimbangan arsitektur

Berdasarkan media fluida yg digunakan, sistem peengkondisian udara sanggup dikelompokkan menjadi

1.       Sistem udara semua (All air system)
2.       Sitem air semua (All water System)
3.       Sistem udara –air (air-water system)
4.       Sistem refrigeran satu kesatuan (Unitary refrigerant system)
(Tri Ayodha Ajiwiguna)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :